بسم الله الرحمن الرحيم
Masih
ingatkan dengan kunang-kunang? Kunang-kunang (Firefly, Lightning
Bug atau Glow worm) adalah suatu jenis serangga golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang
Coleoptera yang dapat mengeluarkan cahaya
sendiri di bagian ruas terakhir abdomennya. Diperkirakan jumlah yang ada di seluruh
dunia melebihi 2000 spesies.1 Kami orang Sunda lebih mengenalnya
dengan dengan nama cika-cika Biasanya hewan tersebut sering ditemukan di daerah rawa,
hutan, sawah, dan tempat lembab lainnya yang cocok sebagai tempat persediaan
makanan bagi larvanya.
Di
daerah tempat tinggal saya, di sebuah perkampungan yang masih ada pengaruh
dinamisme dan totemisme ada suatu mitos mengenai kunang-kunang. Konon katanya kunang-kunang
adalah hewan jelmaan dari kukunya orang mati/setan, sehingga ia bisa bercahaya
terang. Maka dari itu, ada kepercayaan (takhayul) jika kunang-kunang masuk ke
dalam rumah akan membawa kesialan bagi penghuni rumah dan tidak akan
mendatangkan barakah di rumah tersebut.
Heran
ya, di era globalisasi sekarang ini dimana orang sudah banyak berpikir apa yang
bisa dijadikan energi alternatif supaya anak cucunya bisa survive, masih ada
saja yang berpikiran dogmatis seperti itu. Well, itulah dinamika masyarakat Indonesia...
PR untuk kita semua dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini yang sudah
ketinggalan jauh. Maka dari itu, topik ini menjadi semakin menarik untuk saya
kupas terlebih terkait erat dengan bidang keilmuan dan aqidah saya. Apakah
memang benar cahaya kunang-kunang berasal dari kuku setan? Bolehkan seorang
muslim memiliki kepercayaan demikian?
Pencahayaan
pada Kunang-Kunang
Mengenai
pencahayaan kunang-kunang, banyak para ilmuwan yang sudah menelitinya, bahkan
penelitian lebih lanjut, cahaya kunang-kunang dapat digunakan sebagai indikator
penyakit kanker dan adanya kuman mematikan di kolam renang dan makanan.2
Cahaya pada
kunang-kunang dihasilkan dari sebuah proses yang disebut bioluminesens,
yang berarti penghasilan cahaya oleh organisme. Proses itu terjadi di bagian
perut tengah pada ruas ke-4 atau ke-5 tubuh kunang-kunang, di area yang
berarsir yang ditunjukan pada gambar di bawah ini:
Cahaya pada
kunang-kunang dihasilkan oleh suatu organ khusus alat penghasil cahaya pada
bagian abdomen berupa “sel-sel cahaya” atau disebut dengan photocyte. Photocyte
tersusun dalam sebuah silinder di bawah kutikula di antara trakea dekat dengan
mitokondria. Pigmen yang dihasilkan dalam photocyte disebut luciferin.
Luciferin akan diaktifkan oleh katalis enzim luciferase sehingga akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan cahaya. 3
Mekanisme
pencahayaan pada kunang-kunang melibatkan dua tahapan reaksi kimia sebagai
berikut:
1. Luciferin bereaksi dengan
adenosine triphosphate (ATP) yang berfungsi sebagai ko faktor enzim, yang
ditemukan disemua sel, untuk membentuk luciferyl adenylate dan pyrophosphate
(PPi) dengan bantuan katalis enzim Luciferase. Reaksi ini akan
menghasilkan luciferyl adenylate yang membentuk ikatan dengan enzim: luciferin
+ ATP -----> luciferyl adenylate + PPi
2. Luciferyl adenylate akan
bereaksi dengan oxygen untuk membentuk oxyluciferin dan adenosine monophosphate
(AMP). Pada reaksi tersebut, Cahaya akan dihasilkan dan senyawa inaktif oxyluciferin
dan AMP akan lepas dari permukaan enzim: luciferyl adenylate + O2 ----> oxyluciferin +AMP + light 4
Cahaya yang dihasilkan
kunang-kunang frekuensinya berbeda dengan cahaya inframerah dan ultraviolet.
Cahaya tersebut mempunyai panjang gelombang 510 – 670 nanometer yang berwarna
kuning, hijau, atau merah pucat tergantung dari spesies kunang-kunang.5
Lantas, apa
yang menyebabkan cahaya yang dihasilkan kunang-kunang berkedap-kedip? Prof. Barry Trimmer dari Tufts University, Massachusetts,
melakukan penelitian jika kunang-kunang ditempatkan di kotak kecil tertutup
dan diberi zat NO ternyata
memancarkan cahaya terus-menerus tanpa terputus-putus. Hal tersebut dapat
menjelaskan bahwa kunang-kunang menggunakan gas Nitrogen Oksida (NO) sebagai
sinyal biologis diproduksinya cahaya pada tubuhnya. Pada keadaan kunang-kunang
tidak bercahaya, semua oksigen yang berada dalam sel akan masuk ke mitokondria
yang berada dekat photocyte, sehingga reaksi kimia dengan luciferin pada
photocyte tidak terjadi dan cahaya tidak akan dihasilkan. Tetapi ketika
Nitrogen Oksida pada tubuh kunang-kunang masuk ke dalam sel, NO akan memblok
mitokondria dalam penggunaan oksigen, oksigen akan mengalir ke photocyte dan
bereaksi dengan luciferin sehingga dihasilkannya cahaya.6
Kemudian,
hal sangat luar biasa jika meninjau efisiensi energi yang dihasilkan, organ penghasil cahaya dalam tubuh
kunang-kunang ternyata melepaskan sekitar 100% energi berupa cahaya. Ini
menjadikan cahayanya dingin. Sementara itu, bola lampu listrik
temuan Edison hanya mampu menghasilkan cahaya sekitar 10% dari seluruh energi
listrik yang dialirkan, sebagian besar sisanya berubah menjadi panas. Ini
menyebabkan cahaya lampu listrik panas. Bayangkan
jika cahaya kunang-kunang panas mirip lampu pijar, mereka mungkin akan terbakar
dan mati. 1 Jadi, dinginnya cahaya yang dihasilkan kunang-kunang
bukan karena dari kukunya orang mati yang dingin ya!!
Hukum Mempercayai Mitos Kunang-Kunang Kuku
Setan
Seorang
muslim hendaknya memiliki aqidah yang lurus yakni memurnikan tauhid dari segala
noda kesyirikan. Karena, benarnya suatu pemahaman Islam seseorang diukur dari
tauhidnya yang benar. Oleh karena itu, kita harus tahu apa saja yang menjadikan
tauhid ini sempurna dan apa saja yang dikategorikan kesyirikan kepada Allah Ta’ala.
Kepercayaan
terhadap mitos (takhayul) yang akan mendatangkan kesialan disebut dengan Thiyarah,
dan thiyarah adalah bagian dari syirik7. termasuk di
dalamnya adalah mempercayai kunang-kunang sebagai penjelmaan kuku setan.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ، وَمَا مِنّا إلاّ وَلَكِنّ
الله يُذْهِبُهُ بِالتّوَكّلِ
“Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah
syirik, dan tiada seorang pun diantara kita kecuali (telah terjadi dalam
hatinya sesuatu dari hal ini), Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakal
kepadaNya” (HR. Abu Dawud no. 3411, Ibnu Majah no. 3528, Ahmad no. 3978)8
Sebagai
seorang muslim hendaknya selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala, kesialan
yang terjadi sudah merupakan ketetapan Allah Ta’ala, dan bukan ditandai
dengan datangnya kunang-kunang, atau kejatuhan cecak, menabrak kucing,
berkedipnya mata sebelah kiri, adanya burung gagak dan hal semisal lainnya yang
tidak ada ketetapan syar’i atau kauni yang mendasarinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ
عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
“Ketahuilah sesungguhnya kesialan mereka
ituadalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak
mengetahui.” (Al-A’raf: 131)
Dan
perlu kita garis bawahi, kesyirikan apa pun bentuknya merupakan kedzaliman yang
paling besar, lebih besar dari membunuh, mencuri, korupsi, berzina, memakan
riba dan seterusnya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ
يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar”. (Luqman: 13)
Maka
dari itu, seorang muslim tidak boleh melakukan thiyarah, karena bisa merusak
tauhidnya dan berdosa besar. Namun banyak diakui orang, walaupun tidak meyakini
akan thiyarah terkadang karena banyak yang memperingatkan dan menakut-nakuti
sehingga menimbulkan rasa was-was dalam diri. Dan itu termasuk bisikan dari syetan.
Maka untuk menepis perasaan was-was seperti itu, Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam telah mengajarkan doa kepada kita:
اللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ وَلَا طَيْرَ إِلَّا طَيْرُكَ وَلَا
إِلَهَ غَيْرُكَ
Allaahumma
Laa Khaira Illaa Khairuka, wa Laa Thaira Illaa Thairuka, wa Laa Ilaaha Ghairuka
“Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan yang berasal dari-Mu (yang telah Engkau tetapkan), dan tidak ada Sesembahan yang hak selain Engkau.” (HR Ahmad no 6748)9
“Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kesialan kecuali kesialan yang berasal dari-Mu (yang telah Engkau tetapkan), dan tidak ada Sesembahan yang hak selain Engkau.” (HR Ahmad no 6748)9
اللّهُمّ لاَ يَأْتِي بِالْحَسَنَاتِ إلاّ
أنْتَ وَلاَ يَدْفَعُ السّيّئَاتِ إلاّ أنْتَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوّةَ إلاّ بِكَ
Allaahumma
Laa Ya’tii bil Hasanaati illa Anta, wa Laa Yadfa’us Sayyiaati illa Anta, wa Laa
Haula wa Laa Quwwata illa Bika
“Ya Allah
tidak ada yang mendatangkan kebaikan selain Engkau, tiada yang dapat menolak
keburukan selain Engkau, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan
pertolongan Engkau” (HR Abu Dawud no 3418)10
Rugi sekali percaya takhayul kunang-kunang
adalah kuku setan/orang mati. Karena seperti yang sudah dikemukakan secara ilmiah,
kunang-kunang bisa bercahaya “dingin” disebabkan oleh adanya serangkaian reaksi
kimia yang melibatkan zat bernama luciferin pada sel-sel penghasil cahaya
(photocyte) di bagian perut tubuhnya, hasil reaksi yang berupa energi tersebut digunakan
hampir seluruhnya untuk menjadi cahaya, maka dari itu cahaya yang dihasilkannya
“dingin”. Jadi, bagi yang sebelumnya memiliki pemikiran takhayul, yuk mari diubah
paradigmanya. Pastikan dalam mengambil sebab, kita hanya percaya kepada hal-hal
yang sudah ada ketetapan syar’i dan qadarinya, agar tauhid kita sempurna. Kita
memohon perlindungan kepada Allah Ta’ala agar dijauhkan dari syirik
kepada-Nya baik yang sirr ataupun yang zhahir serta syirik besar dan syirik
kecil karena menyekutukan-Nya adalah sebesar-besarnya kezhaliman.
Wallahu a’lam bishshawab.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
Diselesaikan di saat fajar menyingsing pada penghujung Ramadhan 1433 Hijriah
Rujukan:
1. Nsputra. (2011). Penghasilan Cahaya pada
Kunang-Kunang. Tersedia Online: http://majalahserangga.wordpress.com/2011/09/19/penghasilkan-cahaya-pada-kunang-kunang/ [7 Februari 2012]
2. Ayahama. (2011). Kunang-kunang (Photuris
lucicrescens) sebagai Detektor Bakteri dan Sel Kanker. Tersedia
Online: http://ayahama.com/kunang-kunang-photuris-lucicrescens-sebagai-detektor-bakteri-dan-sel-kanker/ [6
Maret 2012]
3.
Trimmer, B. (2001). Nitric Oxide and the Control of Firefly
Flashing Science, 292 (5526), 2486-2488 DOI:10.1126/science.1059833
sebuah site dari Tufts University yang menjelaskan the role of nitric
oxide in firefly flashing. Tersedia online: http://ase.tufts.edu/biology/firefly/ [14 Agustus 2012]
4.
Shumway, G.
(___). How do fireflies light up?. Tersedia Online: http://science.howstuffworks.com/environmental/life/zoology/insects-arachnids/question554.htm [14 Agustus 2012]
Anonim. (2002). Luciferase. Tersedia
Online: http://jianli.myweb.uga.edu/bcmb8010/report.pdf [13
Agustus 2012]
5.
Zyga, L.
(2010). Scientists Investigate How Fireflies Emit Different
Colors of Light. Tersedia Online: http://www.physorg.com/news182078718.html [13 Agustus 2012]
6.
Dan. (2011).
A Language of Light from a Tiny Molecule. Tersedia Online: http://smellslikescience.com/ [14 Agustus
2012]
7.
At-tamimi,
M. (1999). Kitab Tauhid (terj). Jakarta: Darul Haq
Wahab, M A. (2012). Syarah
Kitab Tauhid (Terj). Bogor: Pustaka Darul Ilmi
8.
Sunan Abu
Dawud 10/419, Sunan Ibnu Majah 10/376, Musnad Ahmad 9/13; Maktabah Syamilah
9.
Musnad Ahmad
14/286, Maktabah Syamilah
10.
Sunan Abu
Dawud 10/426, Maktabah Syamilah
wah fusti ternyata punya blog. tulisan yang bagus. teruskan menulisnya ya fus. seperti katamu "...mencerdaskan kehidupan bangsa...", aku setuju banget lewat tulisan, biar kamu pinternya ngga sendiri.
ReplyDeletesaranku, tulisanmu cobe edit biar rapih lagi, formatnya gak sama ditiap paragraf, terus kamu liat lagi cara penulisan daftar pustaka atau footnote. soalnya aku liat kamu gak konsis.
aku juga mau tanya fus, maksud rujukan 8-10 itu gimana?
totally, tulisanmu dah bagus kok. aku suka baca tulisanmu, genrenya sains-agama sealiran sama harun yahya ya. lanjutkan ya!!!
makasih kak dah mau comment..^^ yaela kaka bisa aja, itu mah salah satunya kak, banyak yang bisa kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan n mencerdaskan kehidupan bangsa.. hehe
ReplyDeleteiya nih.. ni gak enaknya punya blog di blogspot, susah ngedit.. mau pindah ke wordpress dah tanggung dah... aku dah edit dari Ms.Word biar langsung copas, eh taunya jadinya gini... hmmm
ada saran buat aku kak, masalah formatting?
hehhe... kaka tau aja ni... aku emang rada bingung masalah rujukan, ternyata kelihatan to.. tar aku tanya lagi ma ahinya. thx..
maksud rujukan 8-10 itu gini kak, misal ya no 8: (HR. Abu Dawud no. 3411, Ibnu Majah no. 3528, Ahmad no. 3978) nah aku ambil hadistnya dari kitab Sunan Abu Dawud juz 10 halaman 419, Sunan Ibnu Majah juz 10 halaman 376, Musnad Ahmad juz 9 halama 13 aku liat kitabnya Maktabah Syamilah. kayaknya salah ya penulisan rujukannya?
yah.. ngga kak.. aku cuma iseng aja punya blog.. kalo ada waktu ya nulis n di buka, gak ada waktu yaudah..temanya juga suka-suka hati aku aja.. berdasarkan pengalaman aku...
ah menurutku ngga juga... aku suka nulis tentang sains gak campur2 agama.kalo Harun yahya beliau melihat sisi sains itu berkaitan erat dengan agama..
wah aku juga gak ngerti fus, blog aku kan di wordpress, sharing dong sama sesama bloggernya.
ReplyDeleteckckck hebat nih kamu fus bisa ngambil rujukan dari banyak kitab, ngga kebayang, kamu study pustaka dimana? Maktabah syamilah itu apa fus?
kamu latih terus nulisnya, sesekali buat artikel untuk post ke koran. lumayan fus, ada uangnya. tapi emang, gede gaji kamu ketimbang nulis di koran. tapi kembali ke tujuan, mencerdaskan kehidupan bangsa!!
eh kamu sekarang di kalimantan kan? betah ngga kerja ditambang?
maktabah syamilah itu software kak, isinya kitab2 gitu, punya q sekitar 15 Gb, ada 6600-an kitab isinya, kalo mau nyari hadist caranya kek search engine gitu kak. kalo kaka mau aku punya installannya, tapi sebelum nginstall windowsnya harus ada language arabic gitu biar support ma programnya. heh.. bukan aku liat kitab satu2... waduuuh pegel lah..
ReplyDeletewah.... aku cuma penulis amatir... tapi tar boleh deh nyoba2, minta kakak yang editin yah :))
aku ngga di kalimantan kak, aku di cirebon, aku mengabdikan diri di pondok, di kalimantan aku item kak.. males dah... heheh
oh gitu, mana aku bisa bahasa arab fus, tar aku kalo mau tanya agama sama kamu aja yah
ReplyDeleteoh aku pikir kamu jadi, dulu semangat banget bilang sama aku mau kerja disana. berarti kamu ngga S2 juga? apa kamu pindah haluan nih mau jadi ustadzah? aku tau kamu pinter nyusun prioritas, kejar cita-citamu ya dek. semoga sukses.
kakak... aku ini guru IPA di sekolah boarding a.k.a pondok pesantren di MTs Assunnah Cirebon, karna aku tinggal di asrama, jadi aku coba sebisa aku ngebantu2 kegiatan2 disana.. gitu... lagian ustadzah itu bukan profesi kak..:(
Deleterencana S2 masih aku pending.... hmmm... kak, obrolannya pindah ke YM aku aja ya.. IDnya: akhwat_chemist mari lanjutkan, key....
thx for comment.. :)
Saya prna ada kunang2 satu pas masuk rumah keluarin masuk lgi pas malam jumat mo pertanda apaya bisa tolong batu
ReplyDelete