Tips Sederhana Menghilangkan Noda Hitam pada Perak

Banyak benda-benda di sekitar kita yang terbuat dari Perak, umumnya adalah benda yang berharga dan mahal. Bila tidak dirawat dengan baik, Perak mudah kelihatan kusam dengan adanya noda hitam pada permukaannya. Noda pada Perak ini ini diakibatkan oleh proses oksidasi antara Perak dengan Oksigen atau Sulfur. Sulfur adalah penyebab utama terbentuknya noda pada Perak. Selain terdapat di udara bebas sebagai H₂S (dari polusi), Sulfur juga dapat ditemui di sekitar kita yaitu bahan yang terbuat dari karet, karpet, cat, wol, kayu, keringat manusia, dan bahan makanan seperti telur, bawang bombay, mayonnaise, mustard, garam dan lain-lain. Noda hitam pada Perak adalah senyawa Perak Sulfida (Ag₂S), persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

2Ag (s) + H₂S (g) → Ag₂S (s) + H₂ (g)

Noda pada Perak dapat dibersihkan dengan dua cara, menghilangkannya dari permukaan dengan pembersih Perak yang sudah ada di pasaran atau melalui cara sederhana dengan suatu reaksi kimia mengembalikan Perak Sulfida menjadi Perak kembali. Menggunakan pembersih yang ada di pasaran seringkali merusak benda dari Perak itu sendiri, sedangkan pembersihan Perak menggunakan cara reaksi kimia (cara kedua) lebih menguntungkan. Cara kedua ini, dilakukan dengan mereaksikan perak yang telah bernoda dengan Alumunium.

Proses yang dilakukan adalah mendidihkan air kemudian beri soda kue hingga larut. Lalu, masukan Perak terlebih dahulu, kemudian Alumunium Foil, dalam waktu sebentar saja, noda pada perak akan luntur semuanya. Setelah bersih, angkat dan tiriskan.

Proses penghilangan noda hitam ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Perak akan bereaksi dengan Alumunium karena Alumunium memiliki energi ionisasi yang lebih kecil dari Perak sehingga elektronnya akan lebih mudah diberikan pada Sulfida (S^2‑). Alumunium akan teroksidasi dan Perak akan tereduksi menjadi logam Perak kembali. Reaksi antara Perak Sulfida dengan Alumunium menghasilkan Alumunium Sulfida yang berwarna kuning pucat yang bisa dilihat dari permukaan Alumunium. Alumunium Sulfida yang terbentuk selanjutnya akan bereaksi dengan air (terhidrolisis) dan membentuk Alumunium Hidroksida (Al(OH)₃). Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

3Ag₂S (s) + 2Al (s) ® 6Ag (s) + Al₂S₃ (s)

Al₂S₃ (s) + 6H₂O (l) ® 2 Al(OH)₃ (s) + 3H₂S (g)

Sehingga persamaan reaksi totalnya adalah:

3Ag₂S (s) + 2Al (s) + 6H₂O (l) ® 6Ag (s) + Al₂S₃ (s) + 3H₂S (g)

            Dalam proses penghilangan noda ini digunakan soda kue yang dilarutkan ke dalam air dan kemudian dipanaskan hingga mendidih. Sebetulnya bisa saja dilakukan tanpa adanya soda kue, tetapi reaksi akan berlangsung sangat lambat. Soda kue yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion-ionnya dan menjadi suatu larutan elektrolit. Hal ini membantu kemudahan berlangsungnya reaksi antara Alumunium dengan Sulfida. Selain itu soda kue membantu menghilangkan bau gas H₂S yang sangat tidak enak. Persamaan reaksi yang terjadi adalah:

3NaHCO₃ (aq) + 3H₂S (g) ® 3NaHS (aq) + 3CO₂ (g)

Sedangkan tujuan digunakannya air yang mendidih adalah untuk mempercepat reaksi kimia.

Meskipun proses penghilangan noda pada perak seperti di atas sangat mudah, namun mencegah agar noda perak tidak bernoda lebih baik daripada menghilangkan nodanya. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi timbulnya noda pada perak.

1.     Ketika memegang barang perak, usahakan menggunakan sarung tangan yang terbuat dari katun

2.     Jauhkan barang-barang perak dari bahan yang mengandung sulfur, seperti karet, wol, dan makanan.

3.     Simpan barang atau perhiasan perak di dalam kotak tertutup dan sertakan bubuk penyerap air di dalamnya (silika gel).

Sumber:

Jernigan, D. (2005). “Removing Silver Tarnish”. Science Eksperiment On File (Revised Edition)

Journal’s Editorial Staff. (2000). “Silver to Black- and Back”. Journal of Chemical Education 77 (3), 328A-328B