Diberi cincin berlian? Siapa yang tidak mau... Hampir semua orang menyukai berlian karena keindahan dan mahal harganya. Konon katanya cincin berlian yang paling mahal yaitu Cincin yang berhasil dijual oleh perusahaan pelelangan internasional, Christie di Hongkong dengan harga US$ 10,8 juta atau sekitar Rp 92 miliar yang dinyatakan sebagai cincin berlian termahal di dunia. tapi tahukah kalian bagaimana sebenarnya berlian itu berasal?
Pada artikel sebelumnya telah dibahas bagaimana suatu kristal dapat terbentuk dengan percobaan sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Berlian atau intan juga merupakan pembentukan dari proses kristalisasi ysng dilakukan oleh alam. Berlian atau intan merupakan kristal karbon. Seperti kalian tahu, karbon adalah sebuah unsur dengan simbol C. Atom karbon mempunyai keistimewaan membentuk persenyawaan yang stabil dan mudah berikatan sehingga membentuk berbagai senyawa. Beberapa contoh senyawa karbon yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya: arang, jelaga, grafit (isi pensil), dan lain-lain.
Gunung api adalah ahli kimia alam, Panas dan tekanan gunung api yang tinggi mengkristalkan karbon menjadi berlian. Jika lava mencapai permukaan bumi, lava mendingin dan mengeras, membentuk batuan yang disebut kimberlit. Intan ditemukan dalam kimberlit. Berton-ton kimberlit harus dicuci dan dihancurkan untuk menemukan sebutir intan yang sangat kecil. Bisa dibayangkan, betapa sulitnya menemukan intan, maka dari itulah harga intan sangat mahal. Namun, berkat kemajuan teknologi, akhirnya intan dapat disintesis dari grafit pada suhu 3000 K dan tekanan diatas 125 kbar, dengan katalis Cr, Fe, atau Pt hingga terbentuk lelehan logam diatas grafit, yang larut dan mengendap sebagai intan.
Intan adalah bahan paling keras yang terdapat di bumi. Intan yang tidak sempurna yang tidak cukup mudah dipasang pada cincin, dijadikan alat untuk memotong benda keras. Intan sangat keras hingga dapat memotong apapun.
Ternyata berlian atau Intan dan arang adalah senyawa sejenis namun berbeda rupa. Pembentukaan intan yang indah mengalami tempaan dalam waktu yang cukup lama dan proses yang sulit. Satu contoh lagi bahwa alam telah banyak memberikan pelajaran untuk kita. Begitu pun manusia, ada yang sejenis intan adapula yang sejenis arang. Maka, yang manakah kita?
Sumber: Chemistry Fourth Edition, Mc Murry dan Simple chemistry Experiment with everyday materials
No comments:
Post a Comment